Kamis, 11 Juni 2009

Memulai Internet

Memulai Internet

Untuk memulai Internet bila pengguna ingin terkoneksi dari rumah atau pribadi, minimal kita membutuhkan 1 komputer (dengan spesifikasi minimal tertentu), modem dan line telepon (Point to Point Protocol). Kita juga harus mendaftarkan diri ke Internet Service Provider (ISP) untuk bisa mendapatkan software serta akses ke Internet.

Internet Service Provider adalah suatu perusahaan yang menyediakan layanan ke Internet atau bisa disebut sebagai pintu gerbang ke Internet. Supaya kita bisa berhubungan ke Internet kita perlu mendaftarkan diri ke ISP untuk mendapatkan nama dan alamat di Internet.

Jenis Koneksi yang diberikan oleh Internet Service Provider:

§ IP Connection

Kalau semua hardware dan sofware yang kita punya ingin terkoneksi secara langsung (leased line) atau akses ke Internet, maka kita harus menggunakan nomor/alamat IP tetap (fix IP). Jenis koneksi ini biasanya digunakan oleh instansi yang memiliki jaringan LAN dan ingin terkoneksi ke Internet atau perusahaan komersial yang menginginkan homepage-nya tersaji 24 jam di Internet.

§ Dial UP Connection

Kalau kita menggunakan modem untuk dial up secara software ke ISP supaya mendapatkan koneksi ke Internet, maka hal itu disebut akses Dial UP. Jenis koneksi ini biasanya dipakai oleh pengguna Internet pribadi di rumah.

Pengguna memanfaatkan komputer yang dilengkapi dengan modem (modulator dan demodulator) untuk melakukan dial up ke server milik ISP. Begitu tersambung ke server ISP, komputer si pengguna sudah siap digunakan untuk mengakses jaringan internet. Pelanggan akan dibebani biaya pulsa telepon plus layanan ISP yang jumlahnya bervariasi tergantung lamanya koneksi.

Saluran telepon via modem bukan satu-satunya cara untuk tersambung ke layanan internet. Sambungan juga dapat dilakukan melalui saluran dedicated line seperti ISDN (Integrated System Digital Network) dan ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line), maupun via satelit melalui VSAT (Very Small Aperture Terminal).

Sayangnya, alternatif-alternatif ini terhitung cukup mahal untuk ukuran pelanggan perorangan. Dewasa ini, saluran-saluran alternatif untuk akses internet yang lebih terjangkau masih terus dikembangkan. Diantara alternatif yang tersedia adalah melalui gelombang radio (radio modem), maupun lewat saluran TV kabel yang saat ini sedang marak. Alternatif lain yang saat ini sedang dikaji adalah dengan menumpangkan aliran data pada saluran kabel listrik PLN (dikenal dengan istilah PLC, Power Line Communication). Di Indonesia, teknologi ini sedang diuji cobakan oleh PLN di Jakarta, sementara di negara-negara maju konon sudah mulai dimasyarakatkan.

Belakangan, internet juga dikembangkan untuk aplikasi wireless (tanpa kabel) dengan memanfaatkan telepon seluler. Untuk ini digunakan protokol WAP (Wireless Aplication Protocol). WAP merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard) yang berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan wireless. WAP bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps.

Selain WAP, juga dikembangkan GPRS (General Packet Radio Service) sebagai salah satu standar komunikasi wireless. Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki kelebihan dalam kecepatannya yang dapat mencapai 115 kbps dan adanya dukungan aplikasi yang lebih luas, termasuk aplikasi grafis dan multimedia.

Bila suatu instansi yang telah memiliki sebuah LAN (Local Area Network), semua komputer yang ada di dalam LAN tersebut juga dapat terkoneksi ke Internet dengan menggunakan minimal satu komputer yang digunakan sebagai gateway, yang terhubung ke ISP dengan modem. Sampai saat ini banyak peralatan pendukung yang memudahkan jaringan komputer di suatu instansi agar dapat terhubung ke Internet seperti router, Instant Internet, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar